Sabtu, 21 Juni 2014

SENSOR OPTIK



Sensor optic atau cahaya adalah sensor yang mendeteksi perubahan cahaya dari sumber cahaya, pantulan cahaya ataupun bias cahaya yang mengernai benda atau ruangan. Contoh; photo cell, photo transistor, photo diode, photo voltaic, photo multiplier, pyrometer optic, dsb.


Contoh Aplikasi:
Photodioda: merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor photodioda adalah salah satu jenis sensor peka cahaya (photodetector). Photodioda akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density (Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur.
 


Prinsip Kerja:
Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si) atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å – 11000 Å untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon – menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-bagian elektroda.

 Aplikasi:
Alat pendeteksi intensitas cahaya dengan memanfaatkan karakteristik fotodioda sebagai salah satu alternatif pendeteksi intensitas cahaya.

Ide pengembangan:

SISTEM PENGENDALI KETERTIBAN LAMPU LALU LINTAS DI JALAN RAYA

Alat ini bertujuan agar pengendara transportasi darat lebih ditertibkan lagi. Alat ini diharapkan meminimalisir dan menihilkan adanya kecelakaan yang disebabkan akibat pengendara nakal  yang tidak menaati/sengaja mengabaikan lampu lalu lintas.
Prinsip kerja alat: Transducer yang sudah dipasangi sensor optic dipasang di lampu lalu lintas pada bagian tiang lampu. Jadi, saat lampu berubah warna menjadi merah, pada detik itu juga alat akan menyala otomatis dan mendeteksi ada tidaknya kendaraan yang melewati garis. Jika sensor mendeteksi adanya objek yang melewati garis, maka sensor akan langsung mengirimkan sinyal pada alat yang sudah terpasang pada pos polisi yang terdekat. Alat juga dipasangi oleh sistem pembaca plat nomor, maka saat suatu kendaraan melewati garis zebra cross yang sudah ditetapkan, data akan ditampilkan pada monitor di pos polisi terdekat berikut dengan plat nomor kendaraan yang melanggar. Jadi, polisi dapat dengan mudah memberi sanksi kepada mereka yang telah melanggar lampu lalu lintas, dan dengan ini diharapkan terjadinya pelanggaran di jalan raya akan terminimalisir.

Referensi:
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar